Globalisasi ekonomi memiliki dampak yang sangat signifikan bagi negara-negara berkembang, terutama bagi negara miskin seperti Indonesia. Dampak globalisasi ekonomi bagi negara miskin tidak bisa dianggap remeh, karena dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari ekonomi hingga sosial.
Menurut pakar ekonomi Indonesia, Prof. Dr. Ir. Soekarno, M.Sc., “Globalisasi ekonomi membawa banyak peluang bagi negara-negara berkembang untuk mengakses pasar global dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun, dampaknya juga bisa merugikan bagi negara miskin jika tidak dielola dengan baik.”
Salah satu dampak negatif dari globalisasi ekonomi bagi negara miskin seperti Indonesia adalah terjadinya persaingan yang ketat dengan negara-negara maju. Hal ini dapat membuat produk-produk lokal kalah bersaing dengan produk impor yang lebih murah dan berkualitas tinggi. Akibatnya, banyak industri lokal terpaksa gulung tikar dan ribuan pekerja kehilangan pekerjaan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat bahwa sebanyak 5.000 industri kecil dan menengah di Indonesia tutup selama tahun 2020 akibat dampak globalisasi ekonomi. Hal ini tentu menjadi perhatian serius bagi pemerintah untuk mencari solusi yang tepat guna mengatasi masalah ini.
Selain itu, globalisasi ekonomi juga berdampak pada ketimpangan sosial dan kesenjangan ekonomi di Indonesia. Masyarakat miskin semakin terpinggirkan dan kesenjangan antara kaya dan miskin semakin membesar. Hal ini dapat berpotensi menimbulkan konflik sosial dan ketidakstabilan ekonomi di negara ini.
Untuk mengatasi dampak negatif globalisasi ekonomi bagi negara miskin seperti Indonesia, perlu adanya kebijakan yang tepat dari pemerintah. Pemerintah harus mampu melindungi industri lokal, meningkatkan daya saing produk domestik, serta memberikan perlindungan bagi pekerja agar tidak terkena dampak negatif dari globalisasi ekonomi.
Dengan adanya kesadaran dan kerja sama yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, diharapkan dampak globalisasi ekonomi bagi negara miskin seperti Indonesia dapat diminimalisir dan bahkan diubah menjadi peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Seperti yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, “Kita harus bijak dalam mengelola dampak globalisasi ekonomi agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi negara kita.”