Pertanian Tradisional di Indonesia: Kekayaan Budaya yang Perlu Dilestarikan


Pertanian tradisional di Indonesia memang merupakan kekayaan budaya yang perlu dilestarikan. Hal ini karena pertanian tradisional tidak hanya menjadi sumber mata pencaharian bagi banyak masyarakat di Indonesia, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya dan warisan leluhur yang harus dijaga.

Menurut Dr. Ir. Bambang Brodjonegoro, M.Sc., M.U.P., M.A., M.Phil., Ph.D., seorang ahli pertanian dari Universitas Indonesia, pertanian tradisional di Indonesia memiliki beragam teknik dan pengetahuan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. “Pertanian tradisional bukan hanya sekedar cara bertani, tetapi juga melibatkan kearifan lokal dan keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.

Salah satu contoh pertanian tradisional di Indonesia yang patut kita contoh adalah sistem pertanian sawah tadah hujan di Jawa. Sistem ini telah digunakan sejak ratusan tahun yang lalu dan terbukti mampu menghasilkan hasil panen yang melimpah tanpa merusak lingkungan sekitar.

Namun, sayangnya, pertanian tradisional di Indonesia semakin terancam oleh modernisasi dan globalisasi. Banyak petani yang beralih ke pertanian modern karena dianggap lebih efisien dan menguntungkan. Padahal, jika tidak dilestarikan, kekayaan budaya pertanian tradisional ini bisa hilang begitu saja.

Prof. Dr. Ir. Emil Salim, seorang pakar lingkungan hidup, mengingatkan pentingnya menjaga keberagaman pertanian tradisional di Indonesia. “Pertanian tradisional merupakan bagian dari kekayaan budaya bangsa yang harus dijaga kelestariannya. Kita harus bangga memiliki warisan nenek moyang yang berharga ini,” ucapnya.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya dari pemerintah, masyarakat, dan para ahli pertanian untuk melestarikan pertanian tradisional di Indonesia. Dukungan dalam bentuk kebijakan, pelatihan, dan pendanaan perlu diberikan agar petani tetap mempertahankan tradisi bertani nenek moyang mereka.

Dengan menjaga pertanian tradisional di Indonesia, bukan hanya keberlanjutan lingkungan yang terjamin, tetapi juga keberlangsungan budaya dan identitas bangsa Indonesia. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara, “Tanah itu ibarat ibu, sedangkan petani seperti anak. Jika tanahnya subur dan petaninya pandai, pasti hasilnya melimpah dan negeri ini makmur.” Ayo, kita jaga kekayaan budaya pertanian tradisional kita!