Globalisasi telah membawa banyak manfaat bagi banyak negara di dunia, namun tidak dapat dipungkiri bahwa ada ketimpangan ekonomi yang dihasilkan akibat dari fenomena ini. Indonesia, sebagai salah satu negara miskin, juga mengalami dampak dari ketimpangan ekonomi yang disebabkan oleh globalisasi.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Bank Dunia, ketimpangan ekonomi di Indonesia semakin membesar dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini terlihat dari tingginya tingkat kesenjangan antara kelompok-kelompok ekonomi yang berbeda di Indonesia. Ketimpangan ini terutama terlihat dalam hal pendapatan, akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, serta peluang ekonomi yang ada.
Salah satu cara untuk mengatasi ketimpangan ekonomi akibat globalisasi di negara miskin seperti Indonesia adalah dengan meningkatkan akses terhadap pendidikan dan pelatihan kerja. Dengan memastikan bahwa semua lapisan masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas, diharapkan akan tercipta kesempatan yang lebih merata dalam dunia kerja.
Menurut Dr. Sri Mulyani, Menteri Keuangan Indonesia, “Pendidikan adalah kunci untuk mengatasi ketimpangan ekonomi di Indonesia. Dengan meningkatkan akses terhadap pendidikan yang berkualitas, kita dapat memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam era globalisasi ini.”
Selain itu, penting juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, yang artinya pertumbuhan ekonomi yang dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong investasi di sektor-sektor yang berpotensi untuk menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia.
Menurut Prof. Rhenald Kasali, seorang pakar ekonomi Indonesia, “Pertumbuhan ekonomi yang inklusif adalah kuncinya. Kita harus memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi, bukan hanya segelintir orang yang sudah kaya.”
Dengan langkah-langkah yang tepat dan kesadaran akan pentingnya mengatasi ketimpangan ekonomi akibat globalisasi, Indonesia dapat melangkah menuju arah yang lebih baik dalam menciptakan keadilan ekonomi bagi seluruh rakyatnya. Semua pihak, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat sipil, harus bekerja sama untuk mencapai tujuan ini.