Dampak Kemiskinan Bagi Masyarakat: Menyebarnya Penyakit dan Keterbatasan Akses Kesehatan
Kemiskinan merupakan masalah sosial yang seringkali menjadi penyebab berbagai dampak negatif bagi masyarakat. Salah satu dampak yang paling dirasakan adalah menyebarnya penyakit dan keterbatasan akses kesehatan. Kemiskinan dapat membuat seseorang sulit untuk memenuhi kebutuhan kesehatannya, sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 26 juta penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis kemiskinan. Hal ini menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan masyarakat rentan terhadap penyakit. Dr. Abdul Rivai, pakar kesehatan masyarakat, menyatakan bahwa “kemiskinan dapat menjadi faktor risiko utama bagi penyebaran penyakit di masyarakat. Kondisi lingkungan yang tidak sehat dan kurangnya akses terhadap layanan kesehatan menjadi penyebab utama hal ini terjadi.”
Salah satu contoh dampak kemiskinan terhadap kesehatan masyarakat adalah meningkatnya angka kasus penyakit menular seperti tuberkulosis dan diare. Keterbatasan akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak membuat masyarakat rentan terhadap penyakit-penyakit tersebut. Prof. Dr. Sinta Fitriana, ahli epidemiologi, menekankan pentingnya upaya pencegahan penyakit dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan yang memadai.
Tidak hanya itu, keterbatasan akses kesehatan juga menjadi tantangan bagi masyarakat yang hidup dalam kemiskinan. Biaya pengobatan yang mahal membuat banyak masyarakat tidak mampu untuk mendapatkan perawatan yang dibutuhkan. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 100 juta orang jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem setiap tahunnya akibat biaya kesehatan yang tidak terjangkau.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya dari pemerintah dan berbagai pihak terkait untuk mengatasi dampak kemiskinan bagi masyarakat, terutama dalam hal menyebarnya penyakit dan keterbatasan akses kesehatan. Pendekatan yang holistik dan berkelanjutan perlu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Ahmad Yani, pakar kebijakan kesehatan, “Kesehatan adalah hak asasi setiap individu, dan upaya untuk meningkatkan akses kesehatan harus menjadi prioritas dalam pembangunan sosial.”
Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan memberikan akses yang lebih luas terhadap layanan kesehatan, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif kemiskinan bagi masyarakat. Sehingga, masyarakat dapat hidup lebih sehat dan produktif tanpa terbebani oleh masalah kesehatan akibat kondisi ekonomi yang sulit.