Menjaga kedaulatan atau membatasi pertumbuhan? Pertanyaan ini sering muncul dalam konteks hubungan antar negara. Beberapa negara mungkin lebih memilih untuk menjaga kedaulatan mereka dengan tidak terlalu banyak berinteraksi dengan negara lain. Namun, apakah keputusan ini benar-benar memberikan dampak yang positif bagi negara tersebut?
Menjaga kedaulatan negara memang sangat penting, namun terlalu banyak menutup diri dari interaksi internasional juga bisa memiliki dampak negatif. Salah satu dampaknya adalah terbatasnya pertumbuhan ekonomi. Menurut ekonom senior, Dr. Rizal Ramli, “Negara yang enggan berinteraksi dengan negara lain cenderung terisolasi dan sulit untuk berkembang secara ekonomi. Interaksi internasional sangat penting untuk memperluas pasar dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.”
Selain itu, pembatasan interaksi dengan negara lain juga dapat membatasi akses terhadap sumber daya dan teknologi. Seorang ahli geopolitik, Prof. Azyumardi Azra, mengatakan bahwa “Dalam era globalisasi yang semakin terhubung, negara yang enggan berinteraksi dengan negara lain akan tertinggal dalam hal pengembangan teknologi dan sumber daya.”
Namun, di sisi lain, menjaga kedaulatan negara juga merupakan hal yang penting. Presiden Joko Widodo pernah menegaskan bahwa “Kedaulatan negara harus dijaga dengan sungguh-sungguh, namun tidak boleh membuat kita terlalu tertutup dari dunia luar. Kita harus mampu menjaga kedaulatan sambil tetap terbuka untuk bekerjasama dengan negara lain.”
Sebagai contoh, Korea Utara adalah salah satu negara yang dikenal sangat tertutup dan enggan berinteraksi dengan negara lain. Dampak dari kebijakan ini terlihat dari kondisi ekonomi dan kesejahteraan rakyatnya yang sangat terbatas. Sebaliknya, Singapura adalah negara yang berhasil menjaga kedaulatannya sambil tetap terbuka untuk berinteraksi dengan negara lain, dan hal ini terbukti dengan pertumbuhan ekonominya yang pesat.
Dengan demikian, menjaga kedaulatan negara sangatlah penting, namun hal ini tidak boleh menghambat pertumbuhan dan perkembangan negara. Negara harus mampu menemukan keseimbangan antara kedua hal tersebut untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan. Sebagaimana dikatakan oleh tokoh ekonomi dunia, Joseph Stiglitz, “Kedaulatan dan pertumbuhan bukanlah dua hal yang saling bertentangan, namun keduanya harus dijalankan secara seimbang untuk mencapai kesejahteraan yang optimal bagi negara.”