Mengapa Rumania masih dianggap sebagai negara miskin? Pertanyaan ini sering muncul ketika kita membicarakan kondisi ekonomi negara di Eropa Timur ini. Meskipun telah bergabung dengan Uni Eropa sejak tahun 2007, Rumania masih menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan Rumania masih dianggap sebagai negara miskin adalah tingkat kemiskinan yang tinggi di negara tersebut. Menurut data dari Eurostat, pada tahun 2020, sekitar 23,5% penduduk Rumania hidup di bawah garis kemiskinan. Hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat pengangguran dan rendahnya upah di negara tersebut.
Menurut Dr. Radu Sigheti, seorang ahli ekonomi dari Universitas Bukares, faktor lain yang menyebabkan Rumania masih dianggap sebagai negara miskin adalah korupsi yang merajalela di berbagai tingkatan pemerintahan. “Korupsi telah menjadi budaya di Rumania dan hal ini menghambat perkembangan ekonomi negara ini,” ujar Dr. Sigheti.
Selain itu, infrastruktur yang masih terbatas dan kurangnya investasi dalam penelitian dan pengembangan juga menjadi faktor yang menyebabkan Rumania masih tertinggal dalam hal kemajuan ekonomi. Menurut Prof. Maria Ionescu, seorang ahli infrastruktur dari Universitas Cluj-Napoca, “Rumania perlu meningkatkan investasi dalam infrastruktur untuk meningkatkan daya saing negara ini di pasar global.”
Meskipun masih dianggap sebagai negara miskin, Rumania memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi negara maju di masa depan. Dengan melakukan reformasi ekonomi yang tepat dan mengurangi tingkat korupsi, Rumania dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dan mengurangi ketimpangan sosial yang ada.
Sebagai bangsa Indonesia, kita juga dapat belajar dari kondisi Rumania dan memperbaiki sistem ekonomi serta mengurangi tingkat korupsi di negara kita. Dengan kerja keras dan tekad yang kuat, kita dapat mencapai kemajuan yang lebih baik dan mewujudkan impian menjadi negara maju dan sejahtera.