Dunia modern memang tidak bisa dipungkiri telah dibentuk oleh globalisasi. Fenomena ini telah memberikan dampak yang sangat besar terhadap berbagai aspek kehidupan manusia di berbagai belahan dunia. Dari segi ekonomi, budaya, hingga teknologi, globalisasi telah merubah cara berpikir dan berinteraksi antar manusia.
Menurut pakar ekonomi, globalisasi telah membuka pintu bagi terciptanya pasar global yang memungkinkan terjadinya pertukaran barang dan jasa antar berbagai negara. Hal ini tentu memberikan peluang bagi pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi di berbagai negara. Namun, di sisi lain, globalisasi juga membawa dampak negatif seperti ketimpangan ekonomi antar negara dan masalah sosial yang muncul akibat perbedaan budaya.
Dalam bidang teknologi, dunia modern telah diwarnai oleh perkembangan pesat di berbagai bidang, seperti internet, komunikasi seluler, dan kecerdasan buatan. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh globalisasi yang memungkinkan transfer pengetahuan dan teknologi antar negara. Sebagai contoh, Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, pernah mengatakan bahwa “Internet telah menghubungkan dunia modern secara global, mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan akses informasi bagi semua orang.”
Namun, perlu diingat bahwa dampak globalisasi tidak selalu positif. Beberapa pakar budaya mengkhawatirkan hilangnya identitas lokal akibat dominasi budaya global. Sebagai contoh, Profesor Arjun Appadurai mengatakan bahwa “Globalisasi telah menciptakan homogenisasi budaya yang dapat mengancam keberagaman budaya lokal.”
Dengan demikian, perlu adanya keseimbangan antara manfaat dan risiko dari globalisasi dalam membentuk dunia modern. Penting bagi setiap individu dan negara untuk dapat memanfaatkan peluang yang ada sambil tetap menjaga identitas budaya dan nilai-nilai lokal. Dengan demikian, dunia modern yang dibentuk oleh globalisasi dapat menjadi tempat yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi semua.