Analisis Keterkaitan Kemiskinan dan Kesehatan di Indonesia
Analisis Keterkaitan Kemiskinan dan Kesehatan di Indonesia
Kemiskinan dan kesehatan merupakan dua isu yang saling terkait erat di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2021 mencapai 27,55 juta orang. Kondisi kemiskinan ini tidak hanya berdampak pada kondisi ekonomi masyarakat, tetapi juga berdampak pada kesehatan mereka.
Menurut Dr. Titi Savitri, seorang ahli kesehatan masyarakat, “Kemiskinan memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan seseorang. Masyarakat yang hidup dalam kemiskinan cenderung memiliki akses yang terbatas terhadap pelayanan kesehatan, nutrisi yang baik, dan lingkungan yang sehat.”
Keterkaitan antara kemiskinan dan kesehatan juga terlihat dari data bahwa angka kematian ibu dan bayi di daerah-daerah miskin lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang lebih makmur. Hal ini disebabkan oleh kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Menurut Prof. Dr. Siti Fadilah Supari, M.Sc., “Untuk mengatasi masalah kesehatan di Indonesia, kita juga harus memperhatikan masalah kemiskinan. Upaya untuk mengurangi angka kemiskinan akan berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat secara keseluruhan.”
Salah satu langkah yang dapat diambil untuk mengatasi keterkaitan antara kemiskinan dan kesehatan adalah dengan meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas. Pemerintah juga perlu melakukan program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan memahami keterkaitan antara kemiskinan dan kesehatan, diharapkan dapat memberikan pandangan yang holistik dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Sebagaimana yang dikatakan oleh Nelson Mandela, “Kesehatan tidak hanya tentang tidak sakit, tetapi juga tentang keberadaan fisik, mental, dan sosial yang baik.”